BundaTeresa
adalah seorang Biarawati yang melakukan pelayanan bagi orang – orang yang
kurang mampu. Pelayanan Bunda Teresa sama sekali tidak mengenal batas. Dipupuk
di kampung halamannya, ia mengawali pelayanan di India. Dari India,
pelayanannya meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ia, di antaranya,
berkunjung ke Etiopia untuk menolong korban kelaparan, korban radiasi di Chernobyl,
dan korban gempa bumi di Armenia.
Memasuki tahun 1990-an, kondisi tubuh Bunda
Teresa tidak mengizinkannya melakukan aktivitas yang berlebihan, khususnya
setelah serangan jantung pada 1989. Kesehatannya merosot, sebagian karena
usianya, sebagian karena kondisi tempat tinggalnya, sebagian lain dikarenakan
perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Menyadari kondisi kesehatannya yang
demikian, Bunda Teresa meminta Missionary of Charity untuk memilih
penggantinya. Maka, pada 13 Maret 1997, Suster Nirmala terpilih untuk meneruskan pelayanan Bunda
Teresa.
Bunda Teresa akhirnya meninggal dunia pada
tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara
menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada 13 September 1997, di
Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan
Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut adalah
orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.
Melalui
Bunda Teresa itulah saya belajar, bagaimana kita sebagai manusia bisa melewati
hidup yang dari zaman ke zaman semakin keras dan sulit. Di dalam kehidupan ini
kita seringkali mengeluh tentang keadaan kita yang sudah kita dapatkan. Namun tanpa
kita sadari, di luar sana masih banyak orang –orang yang memiliki kehidupan
lebih buruk dari pada kita. Dari sinilah setiap saya mengeluh karena terlalu
capek sekolah atau karena sakit yang terlalu lama atau karena masalah kehidupan
saya yang lain. tetapi Bunda Teresa membuat saya sadar kalau masih banyak orang
yang memiliki kehidupan lebih sulit dari pada saya, ada mereka yang ingin
bersekolah namun tidak ada biaya, tapi mengapa saya mengeluh padahal kan saya
masih di beri kesempatan untuk bersekolah, dan bila saya sakit terlalu lama
mengapa saya juga mengeluh padahal masih banyak di luar sana yang sakit lebih
parah dari pada saya atau bahkan tidak bisa mendapatkan perobatan seperti yang
saya dapatkan.
Bila
sudah teringat akan Bunda Teresa saya menjadi heran dengan diri saya sendiri. Mengapa
sih saya harus mengeluh dengan kehidupan saya yang sekarang, padahal kehidupan
saya yang sekarang sudah lebih dari cukup dari pada mereka yang kurang mampu di
luar sana.
Namun
ada kalanya saya merasa bangga dengan kehidupan saya karena saya telah mendapatkan
suatu pencapaian atau keberhasilan yang membuat saya bangga. Dan di saat
seperti itulah saya sering lupa akan Tuhan yang telah membantu saya. namun saya
juga akhirnya sadar bahwa saya harus selalu ingat akan Tuhan yang telah
membantu saya sehingga saya bisa berhasil. Dan lagi-lagi sosok Bunda Teresa lah
yang mengingatkan saya kembali akan kebaikan Tuhan. Bunda Teresa mengajarkan
kepada kita bagaimana cara – cara untuk mencapai kerendahan hati bagaimana
untuk bisa selalu rendah hati walaupun sebesar apapun pencapaian yang telah
kita perbuat. Bunda Teresa juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita bisa melewati kehidupan dengan tabah dan sabar serta
yang pasti Bunda Teresa selalu mengajarkan kita untuk tetap RENDAH HATI dalam
setiap keadaan kita dalam setiap masalah kita dan dalam setiap langkah kita di
kehidupan ini.
Dan ini lah cara – cara mencapai kerendahan
hati menurut Bunda Teresa yang menginspirasi saya :
1. Berbicara
sesedikit mungkin tentang diri sendiri.
2. Uruslah
diri persoalan-persoalan pribadi.
3. Hindari
rasa ingin tahu.
4. Janganlah
mencampuri urusan orang lain.
5. Terimalah
pertentangan dengan kegembiraan.
6. Janganlah
memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain.
7. Terimalah
hinaan dan caci maki.
8. Terimalah
perasaan tak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah.
9. Mengalah
terhadap kehendak orang lain.
10.
Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya.
11.
Bersikap sopan dan peka, sekalipun seseorang memancing amarah anda.
12.
Jangan mencoba agar dikagumi dan dicintai
13.
Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun anda yang benar.
14.
Pilihlah selalu yang tersulit.
sekian dulu tulisan dari saya mengenai Bunda Teresa yang menginspirasi kehidupan saya. Semoga bermanfaat. S